DEMAM BATU AKIK
Belakangan
ini demam orang pada batu akik atau batu mulia lain, kembali menjadi buah
bibir. Ini sangat meresahkan kaum hawa, khususnya yang sudah berkeluarga.
Bagaimana tidak, yang biasanya kaum pria mencari nafkah, ini malah mencari batu
akik. Siang-malam mereka menelusuri sungai-sungai untuk mencari batu
akik,padahal belum tentu tiap harinya mendapatkannya.
Contohnya keluarga Suslamet, panggil saja slamet.
Ia sangat tergila-gila dengan batu akik, sampai anak istrinya tak diberi uang belanja
dan uang saku.
“ pak ini sudah satu minggu.... beras sudah habis,
sayur sudah habis, susu pun sudah habis” ucap istri slamet panggil saja romlah.
“ bu ini bapak sudah berusaha untuk cari uang”
ucap slamet.
“ hah...cari uang? Cari uang dari hongkong apa?..
hari-hari bapak cuman pergi ke sungai untuk mencari batu akik.padahal belum
tentu dapat. Coba bapak pikir mau makan apa kalau bapak cuman cari batu akik
terus” ucap romlah.
“ ya bu.... besok bapak kerja” jawab slamet degan
malasnya.
Keesokan
harinya romlah sudah membuatkan secangkir teh untuk suaminya si slamet.
“ bapak hari ini narik kan ( angkot )” tanya
romlah
“ ya bu” jawab slamet singkat.
“ baguslah pak... nah sekarang bapak kerja sana,
pumpung hari ini hari pasaran, pasti banyak penumpang” ucap romlah semangat.
“ ya bu... bapak berangkat dulu, assalamualaikum”
“walaikumsalam hati-hati pak”
Slamet pun pergi narik angkot, tapi pada pukul
11.00 WIB slamet tidak melanjutkan narik. Beliau malah mencari batu akik. parahnya
slamet tidak pamitan pada sang istri.
Jarum jam menunjukkan pukul 19.00 WIB. Slamet pun
pulang.
“ mana pak, uang hari ini” tanya istrinya
Slamet bingung harus bicara apa dan harus
bagaimana.
“ pak ditanya kok diam aja?mana uangnya?” celoteh
romlah
“i...i...ini bu” jawab slamet penuh kegugupan.
“apa?.. hanya segini pak?”
“e...anu bu....anu...itu... tadi nggak ada
pelanggan” jawab slamet ragu.
“ oh... begitu.... yasudah pak... sekarang bapak
mandi lalu makan,,,, makanannya sudah ibu siapkan di meja” kata romlah.
“ iya bu” jawab slamet singkat.
Hari-hari
selanjutnya slamet hanya memberikan uang terikannya (angkot) pas-pasan.
Sehingga hutang-hutang romlah diwarung semakin
menumpuk.
Karena penasaran romlah mengintili ( mengikuti )
suaminya itu.
Dan alhasil slamet hanya narik setengah hari,
sisanya digunakan untuk mencari batu akik. Saat slamet sampai dirumah.
Istrinyapun mengintrogasinya. Awalnya slamet mengelak dan mencari beberapa
alasan untuk menutupinya. Tapi akhirnya slamet mengakui juga.
Setelah itu terjadi perdebatan-perdebatan kecil di
keluarga tersebut. Semakin lama slamet menyadari bahwa yang dilakukan selama
ini salah dan harus di perbaiki.
“ Kalian
tau, boleh saja demam batu, tapi jangan sampai melupakan semuanya yang sudah
menjadi tanggungjawab kita”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar